Sejarah Berdirinya Teater Langkah


Oleh Syafril (Prel T) *)

Latar Belakang:

1.   Tidak atau belum ada grup teater sebelumnya (sebelumnya kegiatan teater pernah ada tetapi tidak berada dalam sebuah grup) di FS terutama di Jurusan Sasindo.

2.    Banyak kegiatan yang mengarah pada kegiatan teater yang dilakukan (dalam hal ini dramatisasi puisi) mahasiswa Sasindo tetapi juga bersifat sporadis, tidak berada dalam wadah sebuah grup teater,

3.    Terdapatnya sejumlah SDM yaitu mahasiswa dalam hal ini sejumlah mahasiswa Sasindo sebagai potensi atau modal mendirikan grup teater

4.    Tidak terdapatnya wadah berkegiatan (dalam hal ini sebagai kegiatan berkesenian) secara rutin dan kolektif untuk mahasiswa di kampus sesuai dengan bidang keilmuannya demi menunjang dan menambah semangat kegiatan perkuliahannya.

5.     Tidak terdapatnya wadah atau suatu organisasi kesenian mahasiswa untuk berlatih menjadi diri menjadi mandiri, aktivis seni, dan menciptakan prestasi di kampus.

6.  Sudah terdapatnya keinginan, kemauan, cita-cita, dan semangat untuk mendirikan sebuah organisasi seni teater mahasiswa yang murni dibentuk/didirikan, diurus, dan menjadi wadah berkesenian murni mahasiswa (bukan dicampuri tokoh lain baik dosen mapun seniman dari luar).

7.  Dipicu oleh sukses yang dicapai oleh karya pertunjukan dramatisasi yang kesekian yaitu dramatisasi puisi “Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta” yang diangakt dari puisi W.S. Rendra dalam acara Dies Natalis Unand (ke..) di GOR H. Agus Salim yang perhatikan oleh PR III waktu itu.

Faktor Pendorong:

1.   Berkembangnya atau mulai maraknya kegiatan berkesenian terutama teater di Taman Budaya Sumatera Barat (Padang)—terlepas dari kelebihan dan kekurangannya—yang mau tidak mau menciptakan pengaruh pada sejumlah mahasiswa Sasindo FSUA.

2.   Mulai terdengarnya kegiatan berteater di kampus-kampus selain Unand seperti di IKIP Padang dan Bung Hatta.

3.      Berkembangnya kegiatan teater umumnya di Indonesia.

Pendirian/Pembentukan:

1.      Penggagas. Penggagas berdiri atau pembentukan grup teater yang kemudian disepakati namanya menjadi Teater Langkah adalah saya sendiri (Syafril). Gagasan berupa keingina atau cita-cita itu sudah sejak lama muncul, yang kemudian saya sampaikan kepada beberapa teman, antara lain (almarhum) Yusriwal dan Irman Syah—saya tidak ingat siapa lagi, mungkin juga Ivan Adilla. Pertama sekali, kalau tidak salah, gagasan itu saya sampaikan kepada kedua orang itu saat kami duduk-duduk di Mushalla di FS Unand Kampus Jalan Situjuh, Jati.

2.    Pembentukan melalui rapat HIMA. Gagasan itu kemudaian kami bawa ke rapat HIMA Jur. Sasindo. Saya waktu itu Sekretaris HIMA sedangkan Yusriwal (alm) adalah Ketua HIMA. Sebagai pengurus HIMA sebelumnya kami sudah merancang rapat tersebut yaitu dengan mengundang para mahasiswa Sasindo dan juga (kalau tidak salah) dosen.

3.      Peserta atau Hadirin Rapat. Saya sudah tidak ingat siapa saja orang-orang yang hadir rapat pada waktu itu. Yang bisa saya ingat selain saya sendiri (kalau tidak salah) misalnya Yusriwal, Irman Syah, Nurlis, Nasrul Azwar, Zuriati, Rina Lestari, Gusti Purnama Eya, Hendra, Ummardin, Zurmailis (saya tidak ingat lagi yang lain). Dua orang dosen kalau tidak salah Ibu Armini dan Pak Danang Susena.

4.    Nama Teater Langkah. Setelah semua peserta rapat menyetujui pendirian sebuah grup teater, lalu semua juga sepakat untuk memberi nama grup teater tersebut. Ada beberapa nama pada waktu itu diusulkan oleh beberapa peserta rapat, termasuk saya sendiri (tapi saya tidak ingat lagi nama apa yang saya usulkan ketika itu). Saya masih ingat nama Langkah yang pada akhirnya dipilih oleh mayoritas itu diusulkan kepada pimpinan rapat atau seseorang yang menulis di depan adalah oleh Irman Syah. Akan tetapi Nurlis melalui akun FB-nya belakangan ini pernah mengklaim bahwa usulan itu berasal darinya. Saya tidak ingat pasti dan mungkin ingatan saya yang salah. Kalau demikian, mungkin saja usulan itu berasal dari Nurlis namun diteriakkan ke depan oleh Irman Syah. Ada baiknya hal ini dikonfirmasi ulang nantinya kepada Nurlis dan juga Irman Syah.

5.  Tanggal berdiri. Saya juga tidak ingat pasti tanggal, bulan, dan tahun pasti berdirinya Teater Langkah. Beberapa orang mahasiswa sebelumnya juga bertanya tetapi saya tidak bisa jawab. Akan tetapi baru-baru ini Nurlis menyebarkan catatannya melalui akun FBnya tentang tanggal berdiri Teater Langkah, yaitu tanggal 15 September 1988. Dari catatan itu terjawab sudah tanggal, bulan, tahun pastinya beridiri Teater Langkah.

6.  Kepengurusan Teater Langkah. Kepengurusan Teater Langkah hasil pembentukan/pendirian melalui rapat HIMA pada waktu itu adalah Syafril/Prel T (Ketua), Yusriwal (Wakil Ketua), Nurlis (Sekretaris), Imelda (Wakil Sekretaris), dan Gusti Purnama Esa (Bendahara).

7.      Status Keberadaan. Dalam lingkungan Fakultas Sastra pada waktu itu, Teater Langkah merupakan grup teater atau organisasi seni teater mahasiswa yang pertama sekali ada. Sedangkan status keberadaan Teater Langkah sejak pertama kali berdiri adalah dalam HIMA Jur. Sasindo.

Tujuan:

1.  Membentuk/mewujudkan sebuah grup teater mahasiswa yang terorganisir, terencana dan berkelanjutan.

2.      Menjadi wadah (kolektif) berkesenian teater bagi mahasiswa.

3.      Penunjang dan penyemangat kegiatan rutin perkuliahan.

4.      Menjadi wadah kreasi, ekspresi, dan prestasi di bidang seni teater.

5.      Menciptakan iklim seni berteater dalam lingkungan kampus khususnya, dan Padang umumnya.

6.    Ikut menyemarakkan iklim dan perkembangan berteater antarperguruan tinggi dan masyarakat teater Padang umumnya.

7.     Berusaha memberikan konstribusi yang berbeda dalam kehidupan teater, dan berusaha menjadi pusat teater kampus.

Program:
1.     Latihan-latihan alam rutin (bertempat di pantai Air Manis Padang)

2.     Penggarapan naskah Tai Putu Wijaya (terbengkalai)

3.    Memenuhi undangan-undangan menjadi instruktur dalam pelatihan teater, menjadi peserta pada acara Kemah Seniman Sumatera Barat, diskusi-diskusi teater dan sebagainya.

4.     Diskusi-diskusi

5.     PTM 89

Kendala/Halangan:

1.      Tidak ada topangan dana dari pihak fakultas maupun universitas.

2.      Perhatian pihak fakultas/universitas relatif tidak ada.

3.      Usia fakultas relatif muda (Fakultas Sastra berdiri 1982, Teater Langkah 1988)

4.    Mahasiswa bergerak sendiri, dengan dana dari kantong sendiri, atau berusaha sendiri mencari bantuan dana/sponsor.

5.      Mahasiswa yang berminat teater relatif sedikit sekali.

6.  Pandangan terhadap seni teater umumnya dari lingkungan kampus relatif negatif, dan tidak membangun.

7.      Sebagian mahasiswa lebih suka bergabung dalam grup teater independen di luar kampus (Taman Budaya) dan juga berusaha mempengaruhi temannya untuk juga bergabung ke luar.

Pemberlanjut:

1.      Pelaksanaan PTM 89.

2.      Pengelola LAD dan pergelaran teater tahunan.


Padang, 1 Desember 2016
Syafril (Prel T),
Penggagas Berdiri dan Ketua

Teater Langkah Periode I 1988-1990.
Share:
spacer

No comments:

Post a Comment

SILAHKAN TINGGALkAN TANGGAPAN DI SINI