Oleh Irman Syah
Gejolak kota
besar dan gemuruh budaya urban yang sensasional
membuat masyarakat Jakarta mesti mampu menghadapi tantangan
yang beragam dengan segala persoalan dan dinamikanya.
membuat masyarakat Jakarta mesti mampu menghadapi tantangan
yang beragam dengan segala persoalan dan dinamikanya.
Video
yang diambil dari event Komunitas
Planet Senen ini adalah gambaran puitik yang sengaja saya hadirkan di
panggung komunitas yang melibatkan masyarakat secara langsung.
Semoga sahabat dan handai tolan di mana pun berada dapat menikmatinya.
JAKARTA-JAKARTI
Kaukah itu lelaki bermata sayu berdiri
di simpang,
menatap gadis-gadis berseliweran:
hai Upik, nomor berapa kutangmu?
Atau, kau hanya singgah sekedar
melemparkan parfum pasangan Belandamu,
tepat kucium di mulut botol yang tak henti kutenggak
menatap gadis-gadis berseliweran:
hai Upik, nomor berapa kutangmu?
Atau, kau hanya singgah sekedar
melemparkan parfum pasangan Belandamu,
tepat kucium di mulut botol yang tak henti kutenggak
Jakarta, katakan pada Jakarti, ganja di
lipatan kotak
mik-ap itu jangan dulu kau bakar.. tunggu pangeran
berkuda bersayap kampret dan berselendang merah
di gerbang rumahmu dengan genggaman mawar-api
yang meruyak di dadanya:
mik-ap itu jangan dulu kau bakar.. tunggu pangeran
berkuda bersayap kampret dan berselendang merah
di gerbang rumahmu dengan genggaman mawar-api
yang meruyak di dadanya:
kini ia sedang berada di Senen, 5 detik
lagi Bekasi,
Bulungan, Cikini, Sudirman, Senayan, Cendana, dan
berakhir di Cipinang
Bulungan, Cikini, Sudirman, Senayan, Cendana, dan
berakhir di Cipinang
Tepat! Di mulut rahim kihidupan yang
pernah kita gelar
bersama mimpi-mimpi panjang, dengan lenguh dan jerit
yang tak berkesudahan,
“huh hah huh hah..”
bersama mimpi-mimpi panjang, dengan lenguh dan jerit
yang tak berkesudahan,
“huh hah huh hah..”
Jakarta, Jakarti menyampaikan salam
kepadamu
lewat keringatnya yang mengalir ke muara keringatku
Dan telpon pun berderingan:
lewat keringatnya yang mengalir ke muara keringatku
Dan telpon pun berderingan:
“Halooo, Jakarta ya..”
“ha..?”
“ha..”
“hah he hoh..”
“ha..?”
“ha..”
“hah he hoh..”
Yess tak keikon juancuk !
Ini Jakarti, Bapak Medan, Ibu Madura
Ini Jakarti, Bapak Medan, Ibu Madura
Salam Rohmantik
Irman Syah | @mpugondron
Irman Syah | @mpugondron
No comments:
Post a Comment
SILAHKAN TINGGALkAN TANGGAPAN DI SINI