(Foto dok: Ane Matahari)
Oleh
Irman Syah
Awalan
Memilih kebudayaan sebagai acuan
program tentulah sebuah pokok pangkal dalam pemahaman nilai-nilai kehidupan.
Kegiatan ini akan menjadi penting bagi masyarakat dan perlu diprioritaskan
karena di dalamnya terkandung dokumentasi tatanan, perilaku, adab, serta
capaian rohani kehidupan manusia. Bukankah kebudayaan adalah karya nyata dari
usaha ‘cipta’ melalui ‘rasa’ dan ‘karsa’ manusia itu sendiri. Dengan demikian,
mewujudlah nilai-nilai itu sebagai aturan yang merekat komunikasi antar sesama
manusia.
Sastra Kalimalang membahasakannya
melalui kesenian, maka disiapkanlah sebuah event untuk menggelar “Kampanye
Budaya Bekasi”—semacam
refleksi yang dapat dijadikan renungan serta catatan tersendiri bagi
kehidupan
masyarakat, apalagi kondisi yang tersebab oleh hiruk-pikuk realita kehidupan:
dengan carut-marutnya persoalan negeri yang begitu kacau jadi terkesan menegangkan. Akibatnya, kita begitu saja seperti
kehilangan jati diri, lupa akar sejarah dan kebudayaan sendiri.
Diharapkan,
dengan kampanye budaya dan pergelaran ini, Sastra Kalimalang setidaknya telah berupaya
untuk menggairahkan kebersamaan dan rasa
cinta terhadap negeri melalui
khasanah kebudayaan.
Upaya ini sesungguhnya adalah salah satu cara dalam mewujudkan Edukasi Kreatif kemanusiaan
melalui media seni dan budaya yang selalu
berusaha aktif untuk melibatkan masyarakat.
Pertunjukkan Sastra, Teater, Musik dan ‘aksi
bersih’ kampung dan Rumah Ibadah tentu akan berusaha hadir menjadi bahasa laku yang tepat untuk
mengkomunikasikan bagaimana ‘kata’ dan ‘kita’
menjadi sebuah keutuhan kebudayaan.
Semoga program Sastra Kalimalang ini berarti bagi semua. Mudah-mudahan pola
pendekatan ini menarik
dan bisa dinikmati, fungsional, serta bermakna bagi kehidupan laku dan budi pekerti dan akhirnya masyarakat pun selalu berusaha menumbuhkan
bangunan kesadaran dan nilai-nilai ini di kehidupan serta mampu menyejukkan
sungai rasa di sanubari.
"Ketika Kata
Menjadi Kita”
(Menyelami Bunyi, Membunyikan Alam)
Tujuan kegiatan ini, diantaranya :
Ø Wadah silaturahmi seluruh
lapisan masyarakat Bekasi, mulai dari guru, pelajar, mahasiswa, seniman,
budayawan, dan masyarakat setempat.
Ø Semakin mendekatkan
masyarakat pada alam dan lingkungannya, terutama pada nilai-nilai yang
tercermin di dalam kebudayaan nya sendiri .
Ø Lahirnya spirit baru bagi
masyarakat khususnya generasi muda dalam menjaga dan melestarikan seni budaya,
sehingga memperkokoh pondasi identitas bangsanya sendiri
Ø Memberikan pencerahan pada masyarakat melalui
media seni dan budaya
Ø Sebagai wujud peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan alam
menuju Kebersihan, Kenyamanan dan Keindahan
Ø Tingkatan
menikmati, yaitu masyarakat tidak hanya mampu memahami tetapi juga menikmati serta memberikan ekspresi rasa cipta dengan apresiasi seni dan budaya.
Ø Meningkatkan aksi dan reaksi, yaitu mulai adanya
keinginan masyarakat untuk menyatakan pendapat tentang yang dinikmati, misalnya
dengan menulis sebuah peristiwa atau berdiskusi mengenai seni dan budaya.
DASAR PELAKSANAAN
Sudah saatnya diadakan silaturrahmi
batin melalui kebudayaan dalam menhidupkan Seni & Budaya, khususnya Seni & Budaya
lokal Bekasi, sehingga masyarakat mempunyai kesadaran akan ruang kreatif dan peran sertanya unuk selalu terlibat dalam membina, menjaga dan melestarikan Kesenian sebagai
bahasa Kebudayaan.
KEGIATAN
1. Aksi Bersih Rumah Ibadah
Sebuah bentuk ekspresi dan kepedulian
terhadap bangunan, alam dan lingkungan di sekitar, tempat bersejarah, rumah
ibadah, dalam membersihkan dan mengindahkan lingkungan kehidupan sekiarnya.
2. Ruang Kreatif
ü Mengajak
masyarakat untuk melakukan proses kreatif secara bersama.
ü Ruang
diskusi, komunikasi rasa dan silaturrahmi batin mengenai
masalah keseharian masyarakat baik lokal maupun Nasional.
3. Panggung
Pertunjukan
ü Apresiasi
bagi masyarakat berupa pertunjukan Seni dan Budaya baik tradisi maupun modern,
seperti: Teater, Tari, Musik, Sastra dan Rupa.
ü Anjangsana
kreatif dalam membahasakan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat bekasi
PROYEKSI
1. Wadah Silaturrahmi
batin seluruh lapisan masyarakat
2. Wadah Apresiasi
karya cipta Sastra dan Seni Budaya
3. Ruang kebudayaan, membangun kepekaan rasa khususnya mengenali Budaya Bekasi
4. Mewujudkan budaya
Bekasi bersih, indah, dan kreatif
5. Memberikan pencerahan
pada masyarakat melalui laku seni dan budaya
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan Kampanye Budaya
ini akan diselenggarakan pada:
Hari/tanggal : Sabtu, 30
Maret 2013
Waktu
: 12.00 Wib S/d 17.30 Wib
Tempat
: Di Desa Suka
Karya Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi
KAMPANYE BUDAYA
“Ketika Kata
Menjadi Kita”
(Menyelami Bunyi, Membunyikan Alam)
WAKTU
|
AGENDA
|
10.00-11.30 WIB
11.30-12.00 WIB
12.00-12.30 WIB
12.30-13.30 WIB
13.30-15.30 WIB
15.30-16.00 WIB
16.00-17.30 WIB
17.30 Wib
|
Berangkatadari saung sastra
kalimalang
Istirahat dan persiapan shalat
dzuhur berjamaah di lokasi acara
Dzuhur berjamaah
Aksi bersih rumah ibadah
Kongkow budaya dan proses kreatif
cipta karya
Ahar
berjamaah
Apresiasi dan Pentas seni budaya :
1.
Puisi
2.
Musikalisasi Puisi
3.
Teater
4.
Musik Akustik
Penutup dan Do’a
|
Akhiran
Segala yang di niatkan baik tentu
akan diawali oleh langkah yang baik demi hasil yang baik pula. Bersinerginya
seluruh elemen masyarakat baik itu dari pemerintah terkait dan seluruh lapisan masyarakat
multi latar belakang seperti Bekasi mutlak dibutuhkan dalam menyatukan langkah
menuju cita cita bersama yaitu lestarinya lingkungan sekitar. Silaturrahmi batin serta jabat rasa ini semoga dapat
menjaga penempatan “AKU”, “KAU”
dan “KITA” untuk mewujudkan ‘KATA’ dalam lingkup kesadaran dan kedamaian.
Semoga terciptalah ruang baru dalam hidup
dan kehidupan kita yang diikat oleh nilai kebangsaan.
“Bersama itu indah: Bekasi Foto,
Teater Korek Unisma, Paduan ‘Soeara Serajoe’ Unisma, Marabi Dll“ demikian tutur Ane
Matahari. Pekerja Seni yang menjadi motor kegiaan ini dalam menyebutkan
kemitraan akttif dalam kelangsungan kegiaan Kampanye budaya ini. (ToR)
No comments:
Post a Comment
SILAHKAN TINGGALkAN TANGGAPAN DI SINI