Oleh Irman Syah
Sebuah peristiwa bersejarah dalam perjalanan Bangsa dan
Negara Indonesia pada pertengahan Mei
1998 adalah catatan yang sangat melambungkan Kampus sebagai masyarakat ilmiah
yang memicu dan penggebrak perubahan bagi negeri ini. Maka, setelah itu
bermunculanlah rasa dan anggapan serta pujian bahwa mahasiswa adalah sebuah
kekuatan yang sangat dibutuhkan dalam meujudkan kehidupan rakyat yang damai dan
sejahtera dalam segala lini kegidupan.
Puja-puji yang terlalu itu kadang memang tidak begitu
menguntungkan juga bagi kenyataan yang terbangun sesudahnya. Kemunculan
elitisme baru telah membangun jarak tak terduga
pada kenyataan yang terjadi di setiap sudut persoalan. Meski pun begitu,
pada kenyataan yang sesungguhnya kehidupan kampus dengan sebutan masyarakat
ilmiah itu telah dikebiri oleh kenyataan baru yang mengekang.
Mahasiswa, eksistensi dan kegiatannya di kampus terkadang
sulit dalam menghadirkan hal-ikhwal kegiatan yang bermanfaat bagi masadepan mereka sendiri. Ada
sesuatu yang berubah. Perubahan ini, kalau ditelusuri lagi dengan seksama maka
akan ditemukan ruang-ruang baru yang mesti dicermati lagi dengan sempurna agar
tidak terjerembab pada kenyataan yang tidak mengutungkan. Malah bisa sampai pula
nanti terjerumus pada wilayah yang tak bisa diterima.
Apalah artinya puja-puji kalau toh pada akhirnya menimbulkan
kejatuhan nilai, prilaku, harkat, dan hakikat yang semestinya dipertahankan.
Program-program yang dihadirkan dalam kegiatan mahasiswa akhirnya jatuh ke
ekspressi yang pada dasarnya hanya sekedar menyenangkan hati untuk menyamankan
sesaat persoalan diri dari kekangan aturan yang diciptakan oleh disiplin kampus
dari segala jenis dan bentuknya.
Tak terbayangkan, jika di dalam kampus, yang sesungguhnya
memiliki kekuatan perubahan itu telah menjadikan mahasiswa berhadapan dengan
Security yang begitu berani dengan segala tindak-tanduknya. Ada kejadian di
beberapa kampus yang mahasiswanya berhadapan dengan kekerasan pentungan dan
segala macamnya. Padahal mahasiswalah yang menjadikan para rector menjadi
Gubernur, menjadi mentri dan segala macam jabatan basah lainnya. Tapi setelah
itu, tangan-tangan kekuasaan itu menampar mereka tanpa tedeng aling-aling.
Di sisi lain, ada juga kebebasan yang terlanjur dalam
kekinian kampus. Beragam kegiatan bermunculan dengan aktivitas yang terlanjur
dengan kebablasannya. Sebagai missal, setiap saat ada saja konser music yang
membuat kampus menjadi sasaran empuk para pendatang yang menonton pertunjukan.
Penitia mulai bergantian dari Fakultas ini ke Fakultas itu yang sama-sama
menggelar konser music reggae dan lain sebagainya.
Akibatnya, banyak hal tak terduga. Jalanan macet, Polisi
masuk kampus, anak-anak muda sempoyongan, kehilangan motor dan lain sebagainya
telah mewarnai kampus itu dengan segala pernak-perniknya. Lebih sedih lagi,
kadang sebelum dan sesudahnya acara kadang diwarnai pula dengan adu fisik antar
mahasiswa yang telah dipecah-belah oleh perbedaan fak yang dia pilih di kampus
itu. Fakultas ini berseberangan pendapat dengan Fakultas itu, setelahnya,
ketika ada hal kecil, taroklah itu soal perempuan, persoalan personal berubah
jadi persoalan kelompok. Kasihan.
Barangkali banyak hal yang melingkupi kenyataan ini untuk
ikut andil dengan dampaknya menghadirkan peristiwa-peristiwa itu. Pertanyaannya
adalah, prilaku social semacam ini, yang mengakibatkan jatuhnya nilai kaum
intelektual, diperkirakan apa penyebabnya? Nah. Tentu akan beragam jawaban yang
muncul dan mengemuka. Yang jelas, ini bukanlah hal kecil yang bisa diselesaikan
dengan cara yang simple, tapi membutuhkan kesadaran yang amat mengakar.
Ekosistem kampus perlu diselamatkan.
Dengan begitu, anggapan dan puja-puji sebelumnya tidak
menjadi catatan buram belaka. Atau memang ada sesuatu yang bergerak dalam design
yang sengaja dipelihara. Dan ini adalah keruntuhan moral bagi kaum intelektual
kita di negeri ini. Semoga saja, kenyataan ini bisa ditanggapi dengan kemampuan
intelektual yang mengakar sesuai dengan wawasan almamater yang diagungkan
selama ini.
Bumi Kalamtara, 16 Mei 2014
No comments:
Post a Comment
SILAHKAN TINGGALkAN TANGGAPAN DI SINI