airmata tak henti menyesali diri sendiri
mengutuk kelahirannya menjadi airmata
derita dan sengsara begitu hambar
memaknai bahagia
deru, desau dan dentuman menjadi magnit
malaikat penyambar hidup gentayangan
berselendang merah menyusuri kaki senja
airmata tak henti mengutuk dirinya sendiri
yang tak sempurna menjadi airmata
matahati pun tak mampu lagi menikmati rindu
tuk menyusu di puting nurani
sementara laut tak kuat menampung karang
gelora ombak, kapal yang melayari cuaca,
atau ikan yang loncat-meloncat
karena geram
menikmati sampah kehidupan
semua terdampar dan terpapar di pelupuknya..
bagaimana pun kita mesti berlayar kekasih
karena senja akan menggarami kehidupan
dengan airmata
tapi kita tetap tak mau kalah bergulingan kasih-sayang
mengimpikan kusyuk puncak ruhani
berlayar takkan karam.. hantam karang menghadang... mendayung ke hulu...
ReplyDeleteBelantara Koma,
ReplyDeletetengkiu goresannya..
semoga baik dan sehat
salam
jabat-erat!