Ruang Publik

Oleh Irman Syah
Sesuatu yang baru, memang banyak sekali yang mampu dibiusnya: sementara kebaruan itu akan selalu berkembang dan terus membangun kebaruan yang lebih baru lagi. Begitulah seterusnya dan takkan pernah habis-habisnya selagi dunia ini masih terkembang dan langit yang selalu menaungi dengan kesehajaan matahari dan bulan ganti-berganti menjinakkan siang dan malam dengan sinar dan cahaya. Di situlah perjalanan hidup manusia melata dan berada di sebuah panggung yang besar dengan segala pernak-perniknya.


Pemahaman tentang hidup dan kehidupan selalu berkembang sesuai ilmu dan pengetahuan manusia. Mulai dari keyakinan percaya pada benda-benda mati, animisme dan dan dinamisme kemudian berangkat pada mitos-mitos dan pengetahuan. Pergerakan ini membangun tradisi dan budayanya sendiri. Ruang publik terhampar menjadi arena permainan dan upacara-upacara. Kelangsungan hidup manusia bergerak terus menerus. Ganti berganti mengikuti zamannya.

Sama juga halnya, ketika modernitas menggejala dan kemudian fenomenal dalam lingkup manusia Indoneia: semua berduyun-duyun mengikuti aliran itu untuk memperoleh predikat modern.  Negeri ini bercelak dengan pakaian dan tingkah laku yang baru dan kelihatan nyata mulai dari kota sampai ke desa. Berawal dari kalaungan terpelajar dan kemudian menulusup terus ke tubuh kalangan umum.

Pikiran mereka disatukan oleh sebuah pandangan yang sama, agar tidak kelihatan kolot, tidak maju dan segala macamnya yang membuat mereka bergerak ke sebuah tujuan. Dunia modern! Yah, begitulah. Kenyataan semcam ini semakin cepat bergerak. Orang-orang akan malu bila kelihatan tidak modern: berbagai cara mulai dilakukan agar bisa mengikuti arus itu. Terus! Tanpa disadari, ternyata mereka telah meninggalkan sesuatu yang tak pantas ditinggalkan.

Pemanfaatan alam dengan segala isinya tentulah sesuatu yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan manusia itu sendiri. Semuanya berakar dari diri manusia yang berserikat dengan pencipta alam semesta. Otomatis hal yang semacam ini tentu pula selaras dengan kondisi manusia dan alamnya. Lain manusia lain pula cara mereka dalam menikmati hidup serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Hal ini tergantung dari kondisi dimana manusia itu berada. Di mana mereka dilahirkan, tempat di mana darah tertumpah, inilah yang amat menentukan dalam penyesuaian tepat bagi kebutuhan hidup mereka.

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan manusia telah menyeragamkan pola berpikir, tingkah laku, dan budipekerti: ini mesti dibantah dengan perilaku kehidupan yang nyata sesuai dengan kodrat alam yang menghidupi diri. Apakah tidak ada jalan dan cara lain selain itu? Kalau tidak, ketidakcocokan itu akan membuat bencana yang tak berkira, terutama sikap hidup manusianya. Berdirinya Mall, Square dan Plaza-plaza bagaikan magnit yang menyulut gerak hidup manusia untuk berbondong-bondong ke ruang publik semacam itu.

Sama seperti halnya kesenian yang telah berusaha mengikuti gerak penciptaan dan aliran serta segala bentuk format dan konsepnya, pada tingkat akhirnya tetap juga tertegun pada sebuah titik: malah kembali mempertanyakan eksistensi dari hakikat ciptaan itu sendiri. Pada lain kata, muncullah pendapat agar kembali pada akar tradisi dan nilai budaya. Begitu pula nantinya yang akan terjadi pada ruang-ruang publik itu: orang-orang akan kehilngan dirinya sendiri dengan akar yang telah menghidupinya dan pada akhirnya akan merasa bosan.

Kalaulah demikian, orang-orang akan mulai bosan dengan mall, plaza dan segala macam tempat yang serupa. Mereka akan kembali mencari tempat baru yang sesuai dengan detak hatinya. Maka mereka akan kembali merindukan fungsi taman, tepian mandi, pinggir kali, pantai di ujung tanjung, teluk dan ruang publik yang alamiah itu karena di sana ada nilai dan tegur sapa. Tinggal kesiapan untuk isian serta bangunan dan usaha kongkrit pemerintahlah yang diharapkan tanggap untuk itu: tari, musik, dan pertunjukan lainnya tentu akan memarakkan kepulangan mereka ke bumi pertiwi dan tentu pula sesuai dengan keasaman tanah bunda.  
RoKe’S, 14 Juni 2012
Share:
spacer

No comments:

Post a Comment

SILAHKAN TINGGALkAN TANGGAPAN DI SINI