Image by Google
Wahai jiwa yang tenang, mekar dan ranum, kurindukan dikau
selalu tersenyum:
persaudaraan
kan melebur dalam kasih dan nikmatnya hidup di lembut tutur kata
Matamu itulah danau yang indah, pulau yang mendebarkan,
serta impian yang
selalu
menyibakkan kenangan:
zaman
dan jiwa takkan pernah bersengketa dengan alam dan bunga-bunga
yang
tumbuh di dada lapang kehidupan
Cinta bertahta pada kecupan dan tawa riang, kumbang dan
kupu-kupu meliuk
dan tergelincir di tampuk bunga:
petiklah
madu dari puisi dan ungkapkan ini agar hikmah lebah yang menggantung
dalam
mahkota bahasab isa kau baca dengan setulusnya
Taman
Ismail Marzuki, 16/4/2018
Salam
Rohmantik
Teduh
ReplyDelete