Oleh Irman Syah
sesuatu yang baru adalah sebuah peristiwa yang mesti dihadapi dengan damai dan, di dalamnya akan didapati suasana yang pasti indah. Ada yang berkata, damai itu indah dan, ini bisa saja jadi patokan untuk menyikapi kebaruan itu sendiri dalam diri. Sesuatu yang baru adalah sebuah kenyataan menyulitkan, ini benar juga, biasanya ini disebabkan karena berhadapan dengan suasana yang belum terbiasa. Banyak memang yang punya pendapat tentang kebaruan dan semuanya mesti disiasati dengan sugguh. Jangan sampai kita mengikuti saja tanpa tahu secara pasti makna yang sesungguhnya.
Menghadapi kenyataan yang baru akan membuat kita menyiapkan
kuda-kuda agar tidak jatuh dalam pemaknaan yang salah tentang kebaruan itu
sendiri. Kalau kita salah menanggap dan menyikapinya bisa-bisa kita dilindas
kebaruan dengan sesuatu yang tak jelas dan kita hanyut dalam persoalan yang
membingungkan. Kita pun sulit untuk keluar dari persoalan itu sendiri. Makanya
amat dibutuhkan kejelasan untuk apa saja yang akan kita ikuti dalam kehidupan.
Kejelasan, sesungguhnya ada dalam hati yang tenang, jiwa yang damai serta
harapan yang terindah. Jangan sesekali mau hanyut karena pasti tak mencapai
daratan, tapi cobalah berenang karena dengannya kita kenal arus dan tepian.
2014 telah berada di depan mata: begitu banyak peristiwa yang
akan dihadang. Pertama tahun berganti, kedua pemilu negeri, ketiga; apa
evaluasi yang telah kita lakukan terhadap perjalanan diri. Andai itu sempat
terlintas di hati maka akan lebih baik disiasati dengan hati-hati. Berjujurlah
dengan diri meski pun sulit. Bukankah diri sendiri yang akan menghadapi dan
mengalami itu semua. Orang lain, ya, jangan berharap. Terlalu jauh jarak
membentang kalau menggantungkan nasib ke orang lain. Dalam agama sendiri pun juga
diajarkan, mulailah dari diri sendiri! Ya, kedirian. Itula jawabannya. Ternyata
yang paling utama dan mesti disiapkan untuk menghadapi kebaruan yang telah
membentang di depan kenyataan yang mungkin saja asing untuk diucapkan sekarang
adalah sikap yang matang. Tapi, hal ini bukan halangan bagi jiwa yang telah
memiliki pegalaman dan pembelajaran sebelumnya.
Banyak manusia yang kadang telah terlebih dahulu menyiapkan
segala sesuatunya tentang tahun baru dengan beragam rencana. Kadang mereka lupa,
ternyata persiapan yang mereka lakukan sesungguhnya bukan sikap yang dewasa.
Beragam contoh yang dapat diambil untuk kesalahan tersebut, antara lain; mengeluarkan
kocek yang besar untuk bepergian ke mana yang mereka suka dalam artian untuk
menggapai kesenangan belaka untuk penyambutan pada tahun yang bakal berganti. Banyak
pula yang telah menyiapkan dirinya untuk membeli ini dan itu dalam rangka penyambutan
tahun baru dan juga atas nama kesenangan. Tapi, ternyata yang mereka dapatkan
adalah kelelahan yag terkadang pula menimbulkan bencana. Sering terjadi hal
demikian, tapi sering pula kenyataan itu ulang-berulang diberitakan.
Ya, untuk tidak seperti demikian makanya perlulah sedikit
siraman hati dengan banyak membaca kenyataan. Kalau rajin membaca alam tentu
mampu menyibak badai. Janganlah kita sampai jatuh dua kali pula di lobang yang
sama. Pergantian tahun tentunya bukanlah hanya sekedar pergantian kenyataan
yang mesti dihura-hurakan dengan berbagai kegiatan yang tidak bermanfaat tapi
malah akan lebih berarti jika hal itu dilarikan ke dalam diri untuk
berkontemplasi. Semacam renungan yang bermanfaat dan menhasilkan karya yang
berguna bagi orang lain. Ini pun masih bisa dilakukan di mana saja dan tidak
perlu melahirkan korban. ***
RoKe’S, 19 Desember 2013
No comments:
Post a Comment
SILAHKAN TINGGALkAN TANGGAPAN DI SINI