(Kado dan PR di 16th Kota
Bekasi)
Oleh Irman
Syah
Kota yang muda, kota yang kian mempesona. Gairah dan gelora
menjadi bahasa pautan jiwa. Memasuki
usia yang ke-16th Bekasi kian menjadi buah bibir, baik warga kota
sendiri ataupun tetangga sekitarnya. Kabar berita bermunculan, nilai dan ungkap
membangun citra, dan makna muncul di selanya.
Begitulah kenyataan menggulirkannya, roda kehidupan pun terus
bergerak, budaya menyimpul di dalamnya, tinggal memelihara keragaman nilai serta
kekuatan nada di harmoninya. Kalau yang demikian telah terbina jalan lempang
akan terbuka. Tatanan kehidupan yang pernah ada kembali muncul di depan mata.
Pelihara terus nilai budaya karena memang akar dari segala.
Gerak kehidupan yang dinamis akan selalu mengajarkan untuk tergesa, maka
binalah senI budaya. Disana berhimpun gumpalan makna, yang mengantarkan kota
jadi dewasa. Bukankah kesamaan akan pendapat jadi kekuatan tiang bangunannya.
Pengaruh yang datang dari luar hanyalah patokan untuk
berbuat. Jangan jadikan tujuan yang sesungguhnya, karena yang perlu
dikembangkan hanyalah butir-butir peradaban. Sedikit saja kita lalai dan lengah,
apalagi di tengah komunikasi yang kian mem-bah, niscaya dampaknya akan
menjelma.
Pandangan hidup yang berubah bagaikan pohon kehilangan akar, hidupnya
akan merana dan mati kesudahannya. Begitulah pula dengan budaya takkan berbeda
permisalannya. Hal itu baru pengaruh dari luar belum lagi yang dari dalam.
Sesungguhnya memang perlu introspeksi, berkaca lagi ke dalam diri, memakna
tingkah polah dan keegoan.
Sebagai kado ulang tahun, perlu rasanya untuk diungkapkan, bahwa
keegoan salah satu budaya akan budaya yang lain dalam lingkup kota yang sama
tentu akan berdampak ke permukaan. Untak hal tersebut diperlukan pernyataan:
bahwa ‘ego kultural’ semacam itu sangatlah menghalangi kemajuan. Mengingat
Bekasi yang Bhinneka maka budaya
universal-lah yang perlu dikembangkan.
Semua itu tentu tidak terlepas dengan ilmu, juga tidak terlepas
dengan petunjuk: bukankah pergerakan kebudayaan yang mampu menciptakan revolusi
adalah kekuatan yang sumbernya mengakar dari dan untuk Penguasa Alam Semesta
yang memberikan tali dalam ikatan kebersamaan. Oleh sebab itu, ‘Kota-Muda’ yang
genap berusia 16 tahun ini hendaknya mampu membunuh ‘Ego Kultural’ demi
kelangsungan hidup masyarakatnya yang damai dengan peradaban**
RoKe’S, 14 Februari
2013
Salamaik ulang tahun Bekasi, hehe....
ReplyDeletesalam untuak uda Irman.