kuberikan padamu kuntum ketulusan
sebagaimana telah kuberikan ia dulu
pada perempuan yang tak siap memilikinya
rawatlah dengan jemarimu
kau bakal mendengar detak jantungnya
dengan lambaian kesetiaan
yang takkan pernah terlupakan
sebagaimana telah kuberikan ia dulu
pada perempuan yang tak siap memilikinya
rawatlah dengan jemarimu
kau bakal mendengar detak jantungnya
dengan lambaian kesetiaan
yang takkan pernah terlupakan
di pesisir tanjung ini
pantai landai, masih kuingat
di samping sebuah pelabuhan kau ikatkan
hati untuk berbagi
agar aku tak lagi menjemba cahaya
kunang-kunang di lain pulau, lain dermaga
pelabuhan selalu saja simpang siur
kapal-kapal
berlabuh dan berangkat
kau siramlah kuntum itu dengan peluk-tulusmu
menjelang pagi membunga kau bakal
jumpa kupu-kupu
bila sernyummu mekar sempurna
dan aku amat menyadari kau bergayut
di ulu-hati
melupakan yang tak mampu kulupakan
kecuali kehidupan
Syukurlah!!
ReplyDeleteAkhirnya kau temukan tempat bertambat
Kapalpun butuh berlabuh setelah badai tumpang tindih berebut tempat
Dgn segala ketulisan
Aq melambai tangan suka cita
Walau sedikit terlambat
Lebih baik dari tak sama sekali
Jgn hakimi takdir..
Semua dunia butuh hidup yg berjalan normal
Walaupun rinduku carut marut
Tapiku tau artimu di sisiku
Guru!!
Aku adalh dunia yang kau ajarkan beribu makna
Yg kehilangan nama
Salam buat wangi tak lagi mawar..
Apenk,
ReplyDeletetengkiu ailapyu betmen poreper..
jabat-erat!