Langkisau

cintaku tak lagi bernama cinta
hanyalah gugusan lepas wangi mawar
menjerat
kumbang dan kunang-kunang
berjuta kisah dan kesepian

cintaku tak lagi bernama
hanya puitika dendang-dendang
berganti alunan ratap bansi
yang kau basahi airmata

cintaku tak lagi bernama cinta
hanya ada dalam tiada
letusan gunung, banjir, bintang gugur,
bak kapas di angin risau
Share:
spacer

7 comments:

  1. jangan berteriak! aku sedang mencari rindu yang telah berubah warna

    ReplyDelete
  2. Aku takkan mendengar apa yang aku dengar,aku hanya mendengar apa yang tak aku dengar
    Tentang hati!!

    ReplyDelete
  3. Kolom ini akan aku isi ketika hatiku meronta:aku sedang belajar sabar!!Walau sangat sulit!!Apakah ulah ku ini akan mengetar lautan hingga waspada "tsunami"ataukah menenggelamkan dunia mencairnya gunung antartika!
    Entahlah:aku hnya anak kecil yang nakal memohon d belikan permen gulaku!!
    Dan sekaran keputusan ada di tanganmu!!
    Menghentikan tangisku atau kah menbiarkan aku mengobrak-abrik bayangan mu!!
    Aq hnya merindu itu saja!!
    Amat sangat rindu!!!

    ReplyDelete
  4. Wow..
    adakah itu semua menjadi kata yang takkan bersengketa.

    :)

    ReplyDelete
  5. hmm..
    'sengketa'aku yang bodoh ataukah guru yang lupa'bukankah itu PR yang kau tinggalkan ketika kehilangan'aku tidak sedang menawarkan tapi nenantang;tentang mawar dan perjaka tua;pilihan tetap pada keserakahan.

    ReplyDelete
  6. Guru waktu ku tdk lebih byak dri engkau mungkin besok atau lusa aq akan hilang di telan bumi krna tuhan tdk berfihak pada umur yg dititipkan ya pada ku!!
    Aku hnya ingin kau di sisiku di sisa waktu yg sempit!
    Dgn segala kerendahan hati
    Jangan abaikan lagi!!
    Sungguh2 aku meradang rindu.

    ReplyDelete
  7. jangan terlalu jauh, hilang diri..
    dekat pun masih ada resah.

    ReplyDelete

SILAHKAN TINGGALkAN TANGGAPAN DI SINI