Sebuah laporan penemuan Program Komunitas Kreatif (Creative Community Program), menjelaskan, “bahwa 138 orang (seniman Budayawan) yang memberikan jawaban tertulis 73 orang memandang seni pertunjukan sebagai seni yang paling perlu diberikan dukungan, terutama tarian, musik wayang, dan sebagainya. Meskipun temuan itu tidak sepenuhnya benar (relatif), namun perlu diberikan apresiasi, setidaknya ketika Komunitas Planet Senen meggelar seni tari, 30 juni 2008, senen malam di Plaza Gelanggang Remaja Planet Senen.
Kegiatan seni yang mengambil tajuk Tarian Urban atau Urban Dance ini, merupakan kegiatan seni yang paling banyak menyedot perhatian public bila dibandingkan dengan kegiatan sebelumnya, Kongkow Sastra, Planet Senen Dan Chairil dan Kongkow movie. Acara ini didukung oleh Sanggar Tari Kreasi Kania, Sanggar Tari Ekayana, Sanggar Tari Widya Budaya, Komunitas Kampung Tegal, Warga Ka-01, dan kreografer muda asal Malang, Dewi Atmanegara biasa disapa akrab Dewi, mahasiswi Universitas Negeri Malang jurusan tari, dan D Oktavi Estu Vitasari atau Vita panggilan akrabnya, mahasisiswi Universitas Negeri Malang, yang juga aktif di group pertunjukan tradisional Wayang Orang.
Kegiatan seni yang mengambil tajuk Tarian Urban atau Urban Dance ini, merupakan kegiatan seni yang paling banyak menyedot perhatian public bila dibandingkan dengan kegiatan sebelumnya, Kongkow Sastra, Planet Senen Dan Chairil dan Kongkow movie. Acara ini didukung oleh Sanggar Tari Kreasi Kania, Sanggar Tari Ekayana, Sanggar Tari Widya Budaya, Komunitas Kampung Tegal, Warga Ka-01, dan kreografer muda asal Malang, Dewi Atmanegara biasa disapa akrab Dewi, mahasiswi Universitas Negeri Malang jurusan tari, dan D Oktavi Estu Vitasari atau Vita panggilan akrabnya, mahasisiswi Universitas Negeri Malang, yang juga aktif di group pertunjukan tradisional Wayang Orang.
Dengan tata panggung dan pencahayaan yang sederhana, ternyata tidak mengurangi antusias public untuk terus menonton. Meskipun lampu dan suara sempat padam dan terhenti sekitar 15 menit.
Menurut kreografer muda Ali Larinka, tarian yang ditampilkan adalah Tari Eksperimental “Warga Ka-01”. “Warga Ka-01 merupakan sketsa hidup keseharian warga manusia di Planet Senen yang diangkat melalui panggung kesenian. Bahasa, gerak, rupa, dan koreografi yang dikemas secara eksperimental ini melibatkan: Gembel, pekcun, pengamen, pemulung, copet, calo, dan banyak lagi profesi lapangan lainnya. Dan ini merupakan garis hidup yang dijalani manusia sebagai bagian dari pendewasaan hidup dalam usaha pencapaian esensi hidup dari tujuan hidup itu sendiri, “demikian tandas Ali Larinka,” yang juga pengelola Sanggar Larinka Entertain dan MC. (As).
No comments:
Post a Comment
SILAHKAN TINGGALkAN TANGGAPAN DI SINI