Meniduri Mawar

ketika harus membagi wangi
mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan
dan ranting
sedang jambangan menanti, makam menunggu, pesta riuh
tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu:
mawar jadi ragu memaknai diri sendiri..

orang-orang lalu-lalang, berpasang-pasang mata tak puas
menjilati kecantikan warna, mawar gelisah
hatinya buahkan tanya tentang lembut jemari
yang bakal memetik tapi taman begitu kukuh berpagar:
kemana wangi mesti ditebar?

aku terus menatap, menggamit, dan memimpikan wangi
siap menidurkan risau dan resahnya di ranjang percintaan
bergumul ranting dan duri-duri
semoga alam tak bernama mampu mengajarkan:
bagaimana meniduri mawar dengan setia


Bogor, 2002
Share:
spacer

6 comments:

  1. ternyata dirimu telah "meniduri" mawar sejak tahun 2oo2 , kemana mawarmu yang dulu?

    ReplyDelete
  2. Satu lagi Bang..yang ini juga...jangan marah ya Bang..Ir...

    ReplyDelete
  3. bang irman syah mantap,,,,
    namanya sama, kebetulan nama q juga irmansyah bang .....
    mudah2an q jga sama hebat nya sama bang irman syah....mantap bgt bang syair2 nya....

    ReplyDelete
  4. Anonim:

    tengkiu..

    meniduri mawar mestilah dengan duri2nya
    kalau tidak tentu bukan mawar ya?
    hahahaha

    salam
    jabat-erat!

    ReplyDelete
  5. R.d Kedum..

    hehehe..

    mana ada marah untuk Ewie :)
    tengkiu ya R Dewie Hasan..

    salam
    Jabat-erat!

    ReplyDelete
  6. irmansyah..

    semoga
    dilapangkan segala urusan
    semangat dan selalu tersenyum
    hehehe

    salam
    jabat-erat!

    ReplyDelete

SILAHKAN TINGGALkAN TANGGAPAN DI SINI