ketika harus membagi wangi
mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan
dan ranting
sedang jambangan menanti, makam menunggu, pesta riuh
tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu:
orang-orang lalu-lalang, berpasang-pasang mata tak puas
menjilati kecantikan warna, mawar gelisah
hatinya buahkan tanya tentang lembut jemari
yang bakal memetik tapi taman begitu kukuh berpagar:
kemana wangi mesti ditebar?
aku terus menatap, menggamit, dan memimpikan wangi
siap menidurkan risau dan resahnya di ranjang percintaan
bergumul ranting dan duri-duri
semoga alam tak bernama mampu mengajarkan:
bagaimana meniduri mawar dengan setia
Bogor, 2002
ternyata dirimu telah "meniduri" mawar sejak tahun 2oo2 , kemana mawarmu yang dulu?
ReplyDeleteSatu lagi Bang..yang ini juga...jangan marah ya Bang..Ir...
ReplyDeletebang irman syah mantap,,,,
ReplyDeletenamanya sama, kebetulan nama q juga irmansyah bang .....
mudah2an q jga sama hebat nya sama bang irman syah....mantap bgt bang syair2 nya....
Anonim:
ReplyDeletetengkiu..
meniduri mawar mestilah dengan duri2nya
kalau tidak tentu bukan mawar ya?
hahahaha
salam
jabat-erat!
R.d Kedum..
ReplyDeletehehehe..
mana ada marah untuk Ewie :)
tengkiu ya R Dewie Hasan..
salam
Jabat-erat!
irmansyah..
ReplyDeletesemoga
dilapangkan segala urusan
semangat dan selalu tersenyum
hehehe
salam
jabat-erat!