Gedung Juang



Oleh Irman Syah

Ketika minum kopi di pagi hari, sembari melihat kondisi masyarakat yang tengah disibukkan oleh cara pandang luar negeri, apa pun itu, baik perihal pengetahuan, gaya hidup, hingga spirit, serta segala macam hal lainnya, kebutuhan pegetahuan dan informasi kini telah berkiblat pada berita dan akses jaringan internet. Maka, sudah sepantasnyalah ada pemikiran tulus untuk kembali merujuk sejarah dan nilai perjuangan serta usal-usul dan ikonitas. Dari hal semacam ini, tentulah generasi berikutnya tidak akan gamang dalam menghadapi kenyataan
spacer

Suara Alam, Suara Jiwa: Hati yang Menari



Oleh Irman Syah 

Kepadamu, wahai alam raya yang menggairahkan nafas kehidupan. Membangkitkan gelora dan pertumbuhan rasa atas pertemuan manusia seadanya. Arafah yang mengedipkan cinta kasih antara pasangan kehidupan yang melahirkan anak-anak zaman. Alam rimba, hutan dan seisinya menyaring tingkah-laku hidup dari asmara yang meggila. Satu demi satu tetesannya itu lahir bertumbuhan serta mempertengkarkan kedudukan dan kekuasaan. Menikmati pembunuhan yang keji sekedar untuk mengatakan kau penguasa.
spacer

Seamsal Burung



apa yag terasa dalam hatimu
ketika seseorang menjerit di malam tua
tanpa bulan, tanpa kunang-kunang
demikian lengking
seekor burung besar dia jeritkan:
jiwanya dikepit buku dan kuku cakaran
atau jantungnya sedang disadap
bagai getah di hutan Kamang..
spacer

Ibrahim, Bulan dan Matahari


Oleh Irman Syah

Berawal dari Bulan, kemudian Matahari, dan pergantian siang dengan malam secara bergantian inilah yang menjadikan sikap Ibrahim terus melajukankan pikiran dan perasaannya dalam kesadaran perjalanan hidup yang dia alami. Dari situlah pokok pangkal atau asal muasal peristiwa yang membuat dia menemukan sebuah keyakinan bahwa adanya Pencipta alam semesta. Keyakinan ini tentulah bermula dari bangunan kesadaran yang utuh dan membutuhkan pemeliharaan yang sempurna.
spacer

Seorang Gadis di Seberang Jalan



dia tepat di depan ketika aku hendak menyeberang
Sudirman ramai: taxi + oplet + bus kota + berjenis
kendraan roda dua, sesak karena sudah sore
aku hanya memandang, kutau dia pernah membuat
garis lengkung di hati
spacer

Alam, dan Tubuh yang Merindu


Oleh Irman Syah 

Sejauh apa pun ilmu pengetahuan, takkan seberapa artinya bagi alam yang membentangkan kasih-sayang. Dialah yang setia membentengi manusia atas segala keluh dan keinginan. Tak bisa dibayangkan bila benteng itu runtuh, hancur, dan punah ulah tangan-tangan ambisi kelompok manusia yang mengeruk bumi tanpa memikirkan akibat hanya karena kepentingan diri serta kelompoknya saja.
spacer

Puisi Masuk Kampung, Bahasa Kebudayaan ala Sastra Kalimalang


Bekasi Timur--Puisi tidak sebatas kata-kata. Begitu pun Komunitas Sastra Kalimalang. Dari kampung ke kampung, mereka menghelat pertunjukkan. Mereka juga mengajak masyarakat kerja bakti.

Sabtu kemarin,Sastra Kalimalang menjatuhkan Kampung Gamprit, Desa Sukakarya, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, sebagai lokasi pertama agenda "Puisi Masuk Kampung".
spacer

Lepas dan Lupakan



lepaskan ia pada keasingan dirimu
angin akan selalu mengabarkan keganjilan
dan dengan mudah saja keputusan
diubahnya jadi keputus-asaan
spacer

Romansa Kematian


kalau masih belum lengkap bagimu tatapanku
biarlah hati tertawan hangus, bersamamu saja
kerinduan ini menjadi lengkap, tak bisa kutepiskan
betapa matamu hinggap tubuhku seakan kauusap
rambut, alis, kumis dan bahkan terjemahannya
adalah guliran makna-makna kesendirian
spacer