Selami Nada, Bunyikan Alam


Oleh Irman Syah

Masih saja suara-suara tak berkeruncingan itu muncul di permukan bahasa kekinian. Kadang bagai kembang api dalam keramaian umpatan, kadang bak petasan dan meletupkan guncangan. Masih saja semua itu yang menggemaskan dan sekaligus menyedihkan: karena hal demikian itu hanya suara-suara tak bertuan. Suara massa yang terjemahan personal dan kemudian diadu-dombakan tanpa butir pikiran yang mampu jadi renungan. Melupakan hakikat dan kesungguhan kejadian.
spacer

Membunyikan Kebudayaan



Oleh Irman Syah

Membagun kehidupan dengan keutuhan yang sempurna adalah kerinduan manusia sepanjang masa. Sebagai sebuah jarak, tentulah akan bertalu-talu bunyi yang mampu menyampaikan: itu pun semacam suara yang mesti ditelisik terlebih dahulu berdasarkan ketajaman telinga dengan pendengarannya melalui penilaian matahati yang sempurna pula tentu.
spacer

Turun


takkan bisa kau lepaskan mata, dinda
pautan resah selalu di bolanya
rak buku yang berdebu
lukisan bonsai di halaman
sebuah kenang masalalu:
kepergian, kesendirian, hidup yang abadi
spacer

Soneta buat Ibunda


: Ramyulis MA

kukenangkan wajah lusuh renta
tertikam matahari terang raya
adalah dikau bunda
yang selalu menyapa sebuah cita
spacer

Bulan Lewat, Tahun Berganti


Oleh Irman Syah

DESEMBER LEWAT, tahun berganti: kembang api, petasan dan sorak-sorai menyambutnya.  Letusan dan cahaya pun mengangkasa. Demikianlah pesta-pora itu.  Sebuah kemeriahan penyambutan menjadi ajang ekspressi, kesenangan dan kebanggaan, pertemuan dan perpisahan sekaligus terjadi dan mengada.  Alangkah indah alangkah gundah, mata dan debar serta kejut dan kaget mengiringi makna pergantian waktu.
spacer

Pagi Tanpa Kopi


(Gurindam ke Halimah)

pagi  tanpa kopi cintaku padamu, Halimah
burung yang terbang hanyalah gembira kanak-kanak
sementara kita tetap saja berjauhan
kalau boleh kupinjam rambutmu tentu akan kulautkan
lambaian pesan untukmu selalu
spacer